1. Demografi dan Kependudukan

Desa Setia Bakti memiliki jumlah penduduk sekitar 5.000 jiwa dengan susunan demografi yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. Penduduk mayoritas berasal dari suku Lampung dan Jawa, dengan kehadiran suku-suku lain dalam jumlah kecil yang hidup berdampingan secara harmonis.

Distribusi usia penduduk mengikuti pola umum desa dengan persentase signifikan dalam kelompok usia produktif (15-60 tahun) mencapai 60%, serta kelompok anak-anak dan lansia yang memperoleh perhatian khusus dalam program sosial.

2. Pendidikan

Masyarakat Desa Setia Bakti menempatkan pendidikan sebagai prioritas melalui keberadaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dari jenjang dini hingga dasar. Selain sekolah formal, berbagai program pelatihan dan kursus non-formal juga diselenggarakan guna meningkatkan keterampilan warga.

• Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 dan 2 Setia Bakti
• Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah
• Program PAUD dan Taman Kanak-Kanak
• Kursus dan pelatihan keterampilan oleh Karang Taruna dan lembaga sosial

Kualitas pendidikan terus ditingkatkan melalui pendampingan, beasiswa, dan fasilitas pendukung agar tingkat melek huruf dan kelulusan meningkat setiap tahun.

3. Sosial Ekonomi

3.1 Mata Pencaharian

Mata pencaharian utama masyarakat Desa Setia Bakti adalah pertanian dan perkebunan, terutama budidaya padi, karet, dan kelapa sawit. Sebagian warga juga terlibat dalam usaha peternakan dan perikanan kecil-kecilan serta usaha mikro dan perdagangan.

3.2 Usaha Mikro dan Koperasi

• Kelompok Tani sebagai penggerak produktivitas pertanian
• Karang Taruna memfasilitasi pelatihan kewirausahaan dan kerajinan tangan
• Koperasi Desa menyediakan akses modal dan pemasaran bagi usaha kecil

3.3 Pendapatan dan Kesejahteraan

Pendapatan rata-rata keluarga sebagian besar berasal dari hasil pertanian dan usaha sampingan. Program bantuan sosial dari pemerintah seperti BPNT, BLT, dan PKH turut mendorong peningkatan kesejahteraan warga kurang mampu.

4. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Pelayanan kesehatan disediakan melalui Puskesmas pembantu dan posyandu aktif di setiap RW dan RT, dengan fokus pada imunisasi, pemantauan gizi balita, dan pelayanan ibu hamil.

Program penyuluhan kesehatan dan sanitasi rutin dilakukan untuk mendorong pola hidup sehat di masyarakat.

• Ketersediaan tenaga kesehatan desa dan kader posyandu
• Pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
• Program pembinaan kesejahteraan keluarga dan lansia

5. Budaya dan Sosial Masyarakat

Desa Setia Bakti kaya akan tradisi dan kearifan lokal yang dijaga melalui berbagai kegiatan budaya dan keagamaan. Adat dan norma sosial tetap menjadi landasan interaksi masyarakat.

• Pelaksanaan upacara adat dan tradisi lokal secara rutin
• Kegiatan seni tradisional seperti tari dan musik daerah
• Pengajian dan kegiatan keagamaan yang melibatkan seluruh komunitas
• Gotong royong sebagai tradisi menjaga kebersamaan dan saling membantu

6. Infrastruktur dan Sarana Prasarana

Infrastruktur desa seperti jalan desa, jembatan, listrik, air bersih, dan fasilitas umum mendukung kualitas hidup warga. Pemerintah desa dan masyarakat secara bersama-sama terus berupaya meningkatkan dan merawat fasilitas ini.

• Jalan utama telah beraspal / dirawat secara berkala
• Perluasan jaringan listrik PLN ke seluruh wilayah desa
• Sumber air bersih dari PDAM dan sumur bor komunitas
• Fasilitas pendidikan dan kesehatan yang terjangkau
• Fasilitas olahraga dan ruang terbuka hijau

7. Partisipasi dan Organisasi Masyarakat

Partisipasi aktif masyarakat melalui lembaga kemasyarakatan seperti RT, RW, Karang Taruna, Kelompok Tani, dan LKMD merupakan kekuatan utama dalam membangun desa. Musyawarah desa menjadi forum penting pengambilan keputusan bersama.

• Penggerak pembangunan melalui gotong royong dan kegiatan sosial
• Peran aktif pemuda dalam Karang Taruna untuk kegiatan edukasi dan kewirausahaan
• Lembaga pemberdayaan petani yang memberdayakan sektor pertanian lokal

8. Harapan dan Tantangan

Masyarakat Desa Setia Bakti berharap adanya peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, perluasan lapangan kerja, pemenuhan sarana infrastruktur yang memadai, dan pelestarian lingkungan hidup. Tantangan utama adalah perubahan iklim, keterbatasan teknologi, dan kurikulum pengembangan SDM yang masih perlu ditingkatkan.

1. Demografi dan Kependudukan

Desa Setia Bakti memiliki jumlah penduduk sekitar 5.000 jiwa dengan susunan demografi yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. Penduduk mayoritas berasal dari suku Lampung dan Jawa, dengan kehadiran suku-suku lain dalam jumlah kecil yang hidup berdampingan secara harmonis.

Distribusi usia penduduk mengikuti pola umum desa dengan persentase signifikan dalam kelompok usia produktif (15-60 tahun) mencapai 60%, serta kelompok anak-anak dan lansia yang memperoleh perhatian khusus dalam program sosial.

2. Pendidikan

Masyarakat Desa Setia Bakti menempatkan pendidikan sebagai prioritas melalui keberadaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dari jenjang dini hingga dasar. Selain sekolah formal, berbagai program pelatihan dan kursus non-formal juga diselenggarakan guna meningkatkan keterampilan warga.

• Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 dan 2 Setia Bakti
• Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah
• Program PAUD dan Taman Kanak-Kanak
• Kursus dan pelatihan keterampilan oleh Karang Taruna dan lembaga sosial

Kualitas pendidikan terus ditingkatkan melalui pendampingan, beasiswa, dan fasilitas pendukung agar tingkat melek huruf dan kelulusan meningkat setiap tahun.

3. Sosial Ekonomi

3.1 Mata Pencaharian

3.2 Usaha Mikro dan Koperasi

• Kelompok Tani sebagai penggerak produktivitas pertanian
• Karang Taruna memfasilitasi pelatihan kewirausahaan dan kerajinan tangan
• Koperasi Desa menyediakan akses modal dan pemasaran bagi usaha kecil

3.3 Pendapatan dan Kesejahteraan

Pendapatan rata-rata keluarga sebagian besar berasal dari hasil pertanian dan usaha sampingan. Program bantuan sosial dari pemerintah seperti BPNT, BLT, dan PKH turut mendorong peningkatan kesejahteraan warga kurang mampu.

4. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Pelayanan kesehatan disediakan melalui Puskesmas pembantu dan posyandu aktif di setiap RW dan RT, dengan fokus pada imunisasi, pemantauan gizi balita, dan pelayanan ibu hamil.

Program penyuluhan kesehatan dan sanitasi rutin dilakukan untuk mendorong pola hidup sehat di masyarakat.

• Ketersediaan tenaga kesehatan desa dan kader posyandu
• Pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
• Program pembinaan kesejahteraan keluarga dan lansia

5. Budaya dan Sosial Masyarakat

Desa Setia Bakti kaya akan tradisi dan kearifan lokal yang dijaga melalui berbagai kegiatan budaya dan keagamaan. Adat dan norma sosial tetap menjadi landasan interaksi masyarakat.

• Pelaksanaan upacara adat dan tradisi lokal secara rutin
• Kegiatan seni tradisional seperti tari dan musik daerah
• Pengajian dan kegiatan keagamaan yang melibatkan seluruh komunitas
• Gotong royong sebagai tradisi menjaga kebersamaan dan saling membantu

6. Infrastruktur dan Sarana Prasarana

Infrastruktur desa seperti jalan desa, jembatan, listrik, air bersih, dan fasilitas umum mendukung kualitas hidup warga. Pemerintah desa dan masyarakat secara bersama-sama terus berupaya meningkatkan dan merawat fasilitas ini.

• Jalan utama telah beraspal / dirawat secara berkala
• Perluasan jaringan listrik PLN ke seluruh wilayah desa
• Sumber air bersih dari PDAM dan sumur bor komunitas
• Fasilitas pendidikan dan kesehatan yang terjangkau
• Fasilitas olahraga dan ruang terbuka hijau

7. Partisipasi dan Organisasi Masyarakat

Partisipasi aktif masyarakat melalui lembaga kemasyarakatan seperti RT, RW, Karang Taruna, Kelompok Tani, dan LKMD merupakan kekuatan utama dalam membangun desa. Musyawarah desa menjadi forum penting pengambilan keputusan bersama.

• Penggerak pembangunan melalui gotong royong dan kegiatan sosial
• Peran aktif pemuda dalam Karang Taruna untuk kegiatan edukasi dan kewirausahaan
• Lembaga pemberdayaan petani yang memberdayakan sektor pertanian lokal

8. Harapan dan Tantangan

Masyarakat Desa Setia Bakti berharap adanya peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, perluasan lapangan kerja, pemenuhan sarana infrastruktur yang memadai, dan pelestarian lingkungan hidup. Tantangan utama adalah perubahan iklim, keterbatasan teknologi, dan kurikulum pengembangan SDM yang masih perlu ditingkatkan.